Selasa, 03 Februari 2015

MAU TAHU BANGET? KEPO...



Rental yang terdapat dikampusku sore itu kosong tak berpenghuni. Di   jam ke empat hari itu kosong. Waktu menunjukkan jam 14:00. Bulan puasa bukan berarti males-malesan. Ku lewati mushala menuju rental computer di bawahnya dekat perpustakaan dan koperasi menuju rental. Ada dua temanku yang sedang asyik menonton film kartun jepang di computer yang ke dua dekat pintu. Ku segera menghidupkan computer ke empat di tengah. Memang telah menjadi kebiasaan aku jika jam kosong. Menulis. Inspirasi dari segala penjuru ku curahkan lewat tulisan. Baik itu kebahagian, permasalahan, kegagalan, atau pun kesuksesan sekalipun.
Computer yang nyalakan tadi pun bisa aku gunakan. Berbekal flash disk 4 GB dan USB, aku tancapkan. Tanganku berpacu mengetik setiap kata-kata yang telah ku tulis di buku catatanku. Suara berisik dari arah belakangku sudah menjadi biasa. Apalagi saat semua mahasiswa keluar kelas. Depan perpustakaan yang terkunci, mahasiswa berkumpul. Ada suara khas yang kudengar dan kukenal. Tanpa aku menengok aku telah tahu itu siapa. Ah…… Ahhhh”, teriak orang di belakangku. Rental itu hanya disekat oleh papan triplek satu meter. Duagaan ku ternyata benar. Orang yang teriak-teriak itu adalah Adam.
Namun aku tak hiraukan suara gaduh itu. Tanganku tetap mengetik cerpen. Mataku terus berpacu membaca cerpen yang ada di bukuku bekerja sama dengan tanganku yang tetap mengetik.  Sesekali teman-temanku dating mengahmpiri ke samping ku, ada juga dari belakangku. Mereka datang dan pergi begitu saja. Mereka pun bertanya. Pertanyaan mereka sama. “Hus, kamu ngerjain tugas apa”? Tanya mereka. Aku hanya menjawab lima hurup “BIASA”. Ada juga yang memaklumi ada juga yang penasaran.
“Hus lagi ngapain, ngetik apa”? Tanya Anas teman deketku. Dia sangat penasaran. “Biasalah Nas, aku lagi ngetik cerpen nih. Puasa-puasa gini dari pada tidur mending aku nulis saja. Mungkin saja bisa diterbitin,” jawabku lengkap.
Saat sedang asyik-asyik mengetik. Khayalan aku menerawang mencari kata-kata bahan tulisan. Rio dan Yuni datang menghampiriku.
“Hus kamu lagi apa, bisa pinjem komputernya sebentar nggak, ngopiin data nih,” Pinta Rio.
“ Aduh gimana ya Rio, aku lagi ngetik cerita nih, inspirasi ku bisa keganggulah,” candaku.
“Bentar doank lagi Hus,” Jawabnya. Tak berapa lama Siska duduk di kursi sebelahku.
“Hus, kamu anggota perpus kan”? Tanyanya.
’iya, Sis. Emangnya kenapa”? Jawabku singkat.
“gini Hus aku lupa terus nih mau ngembaliin buku, Rabu, Kamis, Jum’at bukunya  ketinggalan”, keluh Siska.